Pages

Sabtu, 12 Maret 2016

Asuransi Pertanian Jamin Daya Beli Petani

Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menunjuk PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai penanggung risiko tunggal dari kerugian asuransi pertanian.
Deputi Komisioner Pengawas IKNB 2 OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Dumoli F Pardede menyatakan, skema asuransi pertanian bisa menjalin daya beli petani karena akan melindungi mereka secara finansial dari ancaman gagal panen. “Skema yang diterapkan adalah Asuransi Usaha Tani padi yang 20%-nya premi dibayar petani dan 80% dibayar pemerintah,” katanya.
Dumoli menjelaskan, skema asuransi pertanian yang dirancang oleh OJK bekerja sama dengan Kementrian Pertanian, Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan asuransi BUMN (konsorsium) itu memang dibutuhkan, mengingat pertanian rawan terhadap dampak negatif perubahan iklim yang menyebabkan gagal panen.
Dalam skema ini, tertanggung asuransi usaha tani padi ini adalah kelompok tani (Poktan) yang terdiri dari anggota, yakni petani yang melakukan kegiatan usaha tani sebagai satu kesatuan risiko (anyone risk) serta  objek pertanggungannya adalah lahan sawah yang digarap petani (pemilik ataupun penggarap) anggota Poktan.
Untuk menjalankan skema itu, OJK resmi menunjuk BUMN Asuransi, PT Jasindo (Persero). Dumoli mengatakan, penunjukan Jasindo hanya berlaku untuk tahun ini, dan jumlah penjamin asuransi bisa bertambah pada tahun depan.
“Di undang-undang hanya menunjuk satu BUMN. Kalau Jasindo mau, kalo nggak mau silakan. Kayaknnya Jasindo mau cover sendiri, saya dengar dari direksi mereka mau sendiri,” ujar dia.
Dengan penunjukan ini, Jasindo akan menerima kucuran premi asuransi dari pemerintah sebesar Rp. 150 miliar. Dana ini dipakai untuk melindungi 6 juta hektare (ha) lahan petani jika gagal panen.
“Tahap pertama tim France 4 bulan untuk sekali masa panen. Tahun 2016 ada lagi baru. Kita dari awal cover all petani, lebih kurang Rp 1 trilliun saat rapat-rapat, tapi kemudian berubah jadi Rp 150 milliar hanya untuk padi,” jelasnya.
Premi
Untuk premi per hektare, lanjut dia, sebesar Rp180.000, dengan Rp144.000 dibayarkan pemerintah dan Rp36.000 dibayarkan petani per hektarenya dengan harga pertanggungan sebesar Rp6 juta setiap hektare.
“Untuk yang luasnya kurang dari satu hektare, diperhitungkan secara proporsional,” ucap dia.
Dengan asuransi tersebut, lanjut dia, akan menjadikan petani lebihbankable terhadap kredit pertanian dan dapat menstabilkan pendapatan para petani.
“Artinya, dengan terproteksinya para petani tersebut, maka akan terbuka akses pinjaman/kredit kepada para petani dengan adanya skema ini adalah Rp6 triliun,” tuturnya.
Asuransi pertanian sendiri masuk sebagai salah satu paket kebijakan ekonomi pemerintah jilid III di sektor keuangan. Petani akan mendapat santunan Rp. 6 juta/ ha lahan sawah yang gagal panen dengan hanya membayar premi Rp. 36.000/ha.
Direktur Pembiayaan Petanian Direktorat Pembiayaan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan, Mulyadi Hendiawan, menyambut baik OJK sudah merilis soal asuransi pertanian.
“Dengam demikian, pada musim tanam Okmar (Oktober-Maret) areal sawah irigasi bisa diikutkan dalam program asuransi ini, “katanya, kepada  Agro Indonesia di Jakarta, pekan lalu.
Berdasarkan timeline yang dimiliki Direktorat Pembiayaan Kementan, sisa waktu selama Juli-September, Kementan akan merincikan kebutuhan administrasi, Agustus-September untuk penyelenggaraan pelatihan dan sosialisasi, September-Oktober untuk pendaftaran  dan pembayaran premi oleh petani, sehingga asuransi dapat segera direalisasikan mulai Oktober.
“Ini sesuai dengan jadwal yang kita rencanakan,” katanya. Dia menambahkan, untuk musim tanam Okmar (Oktober 2015 dan Maret 2016) pemerintah telah mengalokasikan dana untuk subsidi premi asuransi ini sebesar Rp. 150 miliar. Dana ini untuk mencangkup areal tanaman padi irigasi seluas 1 juta ha.
“Premi yang ditetapkan pada MT Okmar nanti sebesar Rp. 180.000/ha. Dengan adanya subsidi premi ini, petani cukup bayar premi Rp. 36.000/ha.” Katanya.
Jika lahan yang sudah diasuransikan itu ternyata gagal panen (puso), maka petani dapat mengklaim ke asuransi penjamin dan akan mendapat ganti rugi Rp. 6 juta/ha.
 Untuk tahun 2015, areal pertanaman irigasi yang akan di-cover asuransi seluas 1 juta ha yang tersebar di 16 provinsi, Diantaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan (lihat tabel).
SIMULASI PROPOSAL LUAS LAHAN PERLUASAN UJI COBA AUTP DI WILAYAH SENTRA PRODUKSI TAHUN 2015
NoPROVINSITOTAL LUAS LAHAN (Ha)LUAS (Ha) *)PERSEN (%)TARIP PREMI (%)
1JATIM1.150.000160.00013,913
2JATENG1.100.000155.00014.093
3JABAR925.000115.00012,435
4DIY72.0010.00013,893
5BANTEN191.00030.00015,714
6SUMUT592.00090.00015,202
7SUMBAR240.00040.00016,672
8SUMSEL483.00075.00015,533
9SULSEL497.00075.00015,093
10NAD358.00045.00012,577
11BALI76.00015.00019,742
12NTB178.00030.00016,853
13KALSEL405.00050.00012,353
14KALBAR255.00040.00015,692
15SULAWESI TENGAH58.00010.00017,242
16LAMPUNG376.00060.00015,964
Rata-rata Premi6.956.0001.000.00014,383
Ket * ) Luas sawah yang diasuransikan
Mulyadi menyatakan asuransi usahatani padi dapat menjadi program menarik dalam hubungannya denghan mitigasi dampak perubahan iklim global.
“Asuransi ini bukan hanya melindungi terhadap fluktuasi harga, tetapi juga mencangkup pembagian risiko karna kekeringan, banjir dan serangan organisme penggangi tanaman serta faktor eksternal lainya, seperti bencana longsor, gempa bumi, masalah politik dan lainnya.
AUTP Dia menilai, asuransi usaha tanaman pangan bersifat musiman, kerusakan atau kerugian berhubungan dengan satu musim tanam untuk menyederhanakan penilaian kerugian.
Secara umum semakin tinggi nilai komoditas tanaman, semakin tinggi pula permintaan asuransi. Komoditas bernilai ekonomi tinggi biasanya dibiayai dengan fasilitas perbankan yang mengharuskanya diasuransikan. Subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perternakan layak diasuransikan.
Mulyadi mengatakan, sebelum program asuransi diluncurkan, terlebih dahulu dilakukan ujicoba di beberapa daerah sebagai uji sistem dan pembelajaran kepada masyarakat sebelum diterapkan secara nasional.
 Uji coba asuransi usahatani padi (AUTP) dengan premi 3% melibatkan partisipasi kemetraan BUMN PT Pupuk Indonesia  (Persero) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Premi 80%  atau senilai Rp. 144.000/ha ditanggung mitra kerja (PT Pupuk Indonesia) dan 20% senilai Rp. 36.000/ha menjadi tanggungan petani dan PT Asuransi Jasa Indonesia sebagai pelaksana asuransi.
Uji coba AUTP tersebut dilaksanakan di 3 wilayah Provinsi Jatim, Jabar dan Sumsel. Uji coba AUTP dimulai pada Musim Tanam (MT) Oktober 2012-Maret 2013, dan Oktober 2013-Maret 2014, dengan luas 2.500 ha di Jatim, Jabar 123 ha dan Sumsel 1.000 ha.
Dia mengatakan, uji coba asuransi padi (AUTP) untuk melindungi petani bila mengalami gagal panen yang disebabkan oleh banjir, kekeringan maupun serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), dengan intensitas kerusakan = 75%, maka petani akan mendapatkan penggantian/klaim sebesar Rp. 6.000.000/ha.

Kamis, 02 Juli 2015

Tugas Terstruktur Mandiri Semester VI Tahun 2015

Selamat malam sahabat-sahabat mahasiswa Semester VI Jurusan Penyuluhan Pertanian dimana saja berada. Pada tulisan kali ini, saya ingin membagikan salah satu materi penugasan sebagai kewajiban kita yang harus dilaksanakan selama waktu penugasan Mandiri mulai tanggal 4 Juli s/d 15 Agustus 2015 mendatang.
Penugasan ini merupakan tanggungjawab masing-masing mahasiswa dan wajib dilaksanakan sebagai bentuk konsekuensi atas hak-hak yang telah sama-sama kita peroleh.

I. MATERI PENUGASAN MANDIRI SEMESTER VI

Tujuan Instruksional Umum
:
Mahasiswa melakukan Pengamatan Program masing-masing Wilayah Asal Mahasiswa.
Tujuan Instruksional Khusus
:
Mahasiswa melakukan Pengamatan Program Peningkatan Swasembada Pangan (Pajale) di Wilayah Asal

Isi Tugas :
1.      Melakukan Identifikasi Program Kegiatan Peningkatan Swasembada Pangan (Pajale) di Wilayah Kerja masing-masing.
a.      Jenis Program yang ada ?
b.      Pelaksana/Penanggungjawab di Daerah ?
c.      Jumlah dan Desa/ Kelompok yang menjadi Wilayah Program.
(masing-masing disebutkan dan dijelaskan secara rinci)

2.      Melakukan Pengamatan Pelaksanaan.
a.      Kelembagaan yang tcrlibat.
b.      Pelaksanaan Program.
c.      Pembiayaan.

3.      Evaluasi Program.
a.      Evaluasi.
b.      Tindak Lanjut.

Petunjuk :
-  Susun dalam bentuk laporan yang diketahui oleh Kepala BPP dan Kepala Dinas setempat.
-  Sesuaikan dengan Lay Out Laporan.



II. LAY OUT LAPORAN TUGAS MANDIRI

Hal Judul    :    Program Peningkatan Swasembada Pangan (Pajale) di Desa ............... Kecamatan.................. Kabupaten ...............

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I      Pendahuluan
1.1. Latar Belakang (Program)
1.2. Tujuan (Program)
1.3. Manfaat (Program)
Bab II     Tinjauan Pustaka
2.1. Swasembada Pangan
2.2. Program Pajale
2.2.1. Padi
2.2.2. Jagung
2.2.3. Kedelai
Bab III    Materi Kajian
3.1. Identifikasi Program Kegiatan
3.2. Pengamatan Pelaksanaan
3.3. Evaluasi Program
Bab IV   Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran - Lampiran

Selengkapnya dapat Anda Download --->> DISINI

Untuk teman-teman yang melaksanakan penugasan Mandiri di wilayah asal masing-masing, saya mengucapkan selamat berkumpul bersama keluarga dan selamat menjalankan tugasnya masing-masing, semoga lancar dan tidak ada hambatan apapun juga.
Jangan lupa, pada saat kembali ke kampus tanggal 15 Agustus 2015, agar segera menyerahkan laporannya.
Wassalam.


Rabu, 20 Mei 2015

Mahasiswa STPP Malang Hadiri Harkitnas 2015

Pada hari ini Rabu 20 Mei 2015, mahasiswa STPP Malang sebanyak 37 orang yang diwakili oleh Kelas B Semester VI Jurusan Penyuluhan Pertanian, menghadiri pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-107. Upacara Harkitnas 2015 dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Malang (lama), yang juga dihadiri segenap jajaran pemerintah Kabupaten Malang, Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan TNI.

Sebelum menuju ke lokasi pelaksanaan upacara, sekitar pukul 06.00 para mahasiswa mendapatkan pengarahan singkat dari Wakil Ketua III STPP Malang Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr. Ir. Suhirmanto, M.Si. Selanjutnya dengan menggunakan bis kampus dan mobil dinas STPP Malang, mahasiswa menuju Kantor Bupati Malang yang berjarak kurang lebih 15 km. 

Upacara Harkitnas 2015 dipimpin langsung oleh Bupati Malang, Bapak Rendra Kresna. Tema peringkatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 tahun 2015 adalah "Melalui Hari Kebangkitan Nasional, Kita Bangkitkan Semangat Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju dan Sejahtera". Pada upacara ini, Inspektur upacara membacakan sambutan tertulis Menteri Komunikasi dan Informatika RI. 


Teks Pidato Menteri Komunikasi dan Informatika RI Tahun 2015 dapat didownload DISINI.
By. Aldy Forester

Jumat, 06 Februari 2015

Semangat Mengikuti UAS Semester Ganjil TA. 2015

Sesuai kalender akademik, pelaksanaan UAS Semester Ganjil Tahun 2015 dilaksanakan mulai tanggal 2-7 Pebruari 2015. Seluruh mahasiswa STPP Malang mulai dari semester I, III, V dan VII wajib mengikuti UAS, kecuali ada beberapa orang mahasiswa yang memang tidak diperkenankan untuk mengikuti UAS.
Semangat mengikuti UAS Semester Ganjil tampak pada mahasiswa di Kelas B Semester V Jurusan Penyuluhan Pertanian. Dengan bekal pengetahuan yang sudah diterima selama satu semester, teman-teman siap “bertempur” untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh Dosen.
Ada yang serius, sangat serius bahkan ada yang kelihatan santai-santai aja ketika mengerjakan soal-soal UAS. Namun, santai disini bukan berarti udah tahu dan paham dengan soal yang ada didepannya. Hehe.....
Suasana pada saat UAS sedang berlangsung, kadang membuat puyeng ketika membaca soal ujian yang ada. Tapi terkadang suasana berubah menjadi “hiruk-pikuk” dengan berbagai tingkah teman-teman. Ketika dosen pengawas keluar sejenak keluar kelas, ada yang mulai “bergerilya” sambil membawa kamera atau handphone hanya sekedar untuk menjepret jawaban dari temannnya. Ada juga yang hanya duduk dibangku sambil asyik membuka lembaran-lembaran catatan secara diam-diam, atau mulai browsing menggunakan HP.
Selama mengikuti UAS, ada beberapa kalimat yang diucapkan Dosen pengawas yang kadang membuat mahasiswa sedikit terhibur atau justru sebaliknya. Ketika dosen mulai melihat tingkah aneh dan mencurigakan, mereka mulai mengatakan “Gak usah toleh ke belakang, nanti lehernya sakit lho” atau “Gak usah noleh ke belakang, belum tentu jawaban teman yang dibelakang itu benar”. Yang ini lain lagi, ketika baru membagikan soal ujian dan lembaran kertas jawaban, ada teman yang buru-buru menyelipkan kertas atau buku dibawah lembaran soal. Nah, ternyata Dosen melihat dan mulai bertanya “Buku itu untuk apa Pak?”, mahasiswa yang dari tadi sudah salah tingkah hanya menjawab “Untuk alas Bu, biar tulisannya rapi”, walaupun pada akhirnya Dosen menyuruhnya juga untuk menyingkirkan buku teresebut, Haha..... :)
Namun, ada juga Dosen pengawas yang tidak mau repot atau mungkin sengaja membiarkan mahasiswa untuk menjawab soal-soal yang diberikan, asalkan jangan berisik atau mengganggu teman yang lain. Kalau seperti ini, teman-teman dengan leluasa menggunakan segala “Sumberdaya” yang ada, mulai dari HP, buku, catatan-catatan kecil, jepret jawaban temannya, dan upaya lainnya, apalagi kalau sifatnya “Open Book” :)

Ada satu hal yang membuat saya tertawa ketika ujian salah satu mata kuliah. Kalau terkait mata kuliah ini, seharusnya teman-teman yang berprofesi sebagai “supir” atau yang sudah biasa “bermain-main” dengan mesin atau motor pasti tidak akan mengalami kesulitan. Tapi ternyata sama aja, justru ada teman yang katanya sudah menjadi supir mobil selama 15 tahun, namun masih harus bertanya ke teman lain yang notabene baru tahu seperti apa seluk beluk mesin ketika berada di STPP Malang. Aneh tapi memang itulah kenyataannya. J
Jika sebagian besar teman-teman dikelas ketika UAS selalu menggunakan segala “sumberdaya” yang ada, ternyata masih ada juga teman yang sama sekali tidak berniat untuk memakai segala macam cara seperti halnya teman-teman lainnya. Patut saya acungi jempol untuk mereka yang memang harus menjawab semua soal-soal UAS hanya dengan kemampuan berpikir dan hasil belajar sendiri. Tapi yang anehnya, teman-teman lain yang kebetulan mengalami kesulitan akan menjadi sungkan atau bahkan enggan untuk bertanya kepada “mereka”. Ada apa ya?? J

Dari pengalaman-pengalaman mengikuti UAS mulai dari masih semester I hingga saat ini sudah semester V, teman-teman kelas B Jurusan Pertanian selalu menunjukkan semangat. Karena semua memiliki satu tujuan yang sama, yaitu pada tahun 2016 harus LULUS dan bisa menyandang gelar “ALUMNI STPP Malang. Insya Allah. 

Kamis, 25 Desember 2014

Selamat Hari Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 - Kedamaian Dunia

Selama ini, Aku tak mempercayai adanya keajaiban. Walaupun Aku sering melihat dan mendengar banyak fakta tentang keajaiban. Tapi Aku tak pernah percaya akan itu. Sampai akhirnya, ada hal yang membuatku sangat percaya akan adanya keajaiban.
“Dhira! Kamu harus teruskan perjuangan Ayah… hanya kamu yang diwarisi aliran darah itu! Kamu harus selamatkan Dunia kita!” ungkap Ayah. Saat itu, Dunia yang selama ini kutempati sudah sangat hancur. Tidak banyak yang dapat merubah keadaan ini. Entah sejak kapan Dunia kami dipenuhi dengan monster-monster menjijikkan dalam bentuk naga raksasa. Mereka memperbudak seluruh manusia yang ada di Dunia ini. Sudah banyak nyawa yang hilang di Dunia ini. Dan konon, yang bisa memusnahkan monster naga itu hanyalah Pedang Api.
“Tapi, Yah… kenapa Aku? Aku seorang perempuan dan Aku tak yakin dapat melakukannya!” tolakku.
“Sayang… hanya kamu yang bisa. Apa kamu tidak melihat banyak yang sudah kehilangan nyawa? Bahkan, Anak kecil yang tak bersalah pun ikut menjadi korban. Sekali lagi, Ayah mohon… hari ini adalah hari terakhir kita untuk selamatkan Dunia!” ujar Ayah lagi.
Hatiku mulai luluh dengan perkataan Ayah. Sebenarnya, Aku sangat tak tega melihat banyak pertumpahan darah. Terlebih ketika Ibu dan saudara laki-lakiku terbunuh oleh naga-naga yang buruk itu.
Perlahan, air mataku menetes membasahi pipiku. Aku membulatkan tekad hatiku untuk menyelamatkan Dunia, memusnahkan naga-naga yang buruk rupa dan menjijikkan itu, monster yang telah mengurangi kelengkapanku.
“Baik, Ayah. Aku berjanji, akan menyelamatkan Dunia ini!” tekadku. Aku melihat Ayah senyuman di wajahnya, Aku membalas senyum itu dengan sangat manis dan tulus.
Saat itu pula, Aku dan Ayahku beranjak menuju sebuah tempat yang tak pernah dimasuki siapa pun. Di sana, terlihat sebuah pedang yang memancarkan api panas yang membara. Semua orang tak dapat mengambil pedang itu, karena diselimuti api abadi yang tak pernah padam. Tanganku mengambil pedang itu, tak kurasakan panas sedikit pun walaupun api abadi itu terus memancar, menyemburkan rasa panas yang perih.
Sekali lagi, Ayah tersenyum dan menatapku. Percaya, itulah yang ku dapat dari tatapan Ayah. Kaki kecilku kukuatkan untuk melangkah, tanganku kueratkan memegang pedang itu, hatiku kutekadkan untuk menyelamatkan Dunia. Satu yang akan kuhadapi, yaitu menghadapi ratusan naga buruk yang telah merusak Dunia.
“Dhira… jika kamu ingin semua ini cepat berakhir, kamu harus membunuh sang raja naga! Dialah sumber dari semua naga itu!” ingat Ayah.
“Baik Ayah, Aku akan berusaha!” ujarku. Semangatku semakin berkobar. Pedang yang selama ini ada ditanganku terus memancarkan sinar merah dari apinya.
Aku terus berlari, meninggalkan Ayah. Mencari sang raja naga dan akan membunuhnya.
Sudah hampir 5 hari Aku berlari, tak ada lelah yang kurasa. Mungkin itu suatu keajaiban. Saat itu, keajaiban suadh tak dapat kuragukan lagi. Sampai akhirnya, ku lihat Dunia bagai neraka. Raja naga terlihat jelas di depan mataku. Selain naga buruk itu yang ku lihat, banyak sekali manusia yang menderita akibat naga buruk itu. Semua manusia di sana diperbudak olehnya, banyak yang di siksa olehnya. Mataku sudah tak tahan lagi melihat semua penderitaan itu, rasanya api di hatiku sudah mulai terbakar. Sudah tak ada lagi rasa takut di hati ini, keajaiban itu, telah menambah kekuatan pada hatiku.
Pedang Api ini, terlihat mulai memancarkan banyak api ke arah raja naga buruk itu. Namun, yang ku lihat hanya senyum licik dari mulut lebar naga yang sangat kubenci.
“Ha… ha… ha… apa yang kamu lakukan anak kecil?!” naga itu membuka mulutnya yang lebar, matanya terlihat begitu menyeramkan, namun tak dapat membuatku takut.
“Apa? Apa yang kulakukan? Lihat saja nanti! Akan kumusnahkan kau naga buruk rupa!” seruku. Cahaya mataku seakan memancarkan kobaran api semangat yang terus menguatkanku.
Aku memejamkan mataku, yakin akan ada keajaiban yang datang. Kuarahkan pedangku ke arah naga buruk rupa itu, kukuatkan hatiku dan terdengarlah suara ledakan yang sangat dahsyat. Sesaat setelah ledakan itu, Aku masih belum membuka mataku. Terasa badanku merasakan panas api yang sangat perih. Namun itu hanya sesaat, api itu tiba-tiba padam dan berubah menjadi angin sejuk yang damai.
Perlahan ku buka kelopak mataku, ku lihat Dunia telah kembali kini. Angin sejuk itu telah mengembalikan ketenangan di Dunia. Walaupun nyawa yang hilang itu tak dapat kembali, tapi ku lihat banyak senyum dan pelukan yang ada di depan mataku. Semua menjadi damai. Setelah cukup lama Aku menyaksikan kembalinya kedamaian dunia ini, Aku teringat Ayah. Aku berlari sekuat tenaga, untuk menghampiri Ayah yang telah menguatkan tekadku.
“Ayah!!!” teriakku keras ketika melihat tubuh Ayahku terbaring lemah tak bernyawa.
“Ayah… bangun Yah! Aku sudah berhasil Yah! Naga-naga itu telah musnah sekarang! Ayah, bangun!!!” teriakku keras. Aku tak dapat menahan air mataku. Air mata itu terus mengalir, membasahi pipiku. Cukup, Aku kehilangan orang yang kucintai. Tapi tolong, jangan ambil kedamaian dunia ini lagi! Aku membatin. Perlahan, Aku menghapus air mataku. Aku sadar, tak ada yang abadi di Dunia ini. Aku pun mengikhlaskan Ayah, keluarga dan sahabatku yang telah pergi. Sekarang, Aku berjanji, akan terus menjaga kedamaian dunia ini.


Bagi sahabat-sahabat terbaikku yang tergabung dalam keluarga besar mahasiswa STPP Malang yang pada tahun ini merayakan Natal, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Natal 2014 dan Tahun Baru 2015. Semoga persaudaraan kita selalu dihiasi dengan kedamaian. (Muliadin)

Link : http://goo.gl/eZVYhS
 

Blogger news

Blogroll

About