Sesuai kalender akademik,
pelaksanaan UAS Semester Ganjil Tahun 2015 dilaksanakan mulai tanggal 2-7
Pebruari 2015. Seluruh mahasiswa STPP Malang mulai dari semester I, III, V dan
VII wajib mengikuti UAS, kecuali ada beberapa orang mahasiswa yang memang tidak
diperkenankan untuk mengikuti UAS.
Semangat mengikuti UAS Semester
Ganjil tampak pada mahasiswa di Kelas B Semester V Jurusan Penyuluhan
Pertanian. Dengan bekal pengetahuan yang sudah diterima selama satu semester,
teman-teman siap “bertempur” untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh
Dosen.
Ada yang serius, sangat serius
bahkan ada yang kelihatan santai-santai aja ketika mengerjakan soal-soal UAS.
Namun, santai disini bukan berarti udah tahu dan paham dengan soal yang ada
didepannya. Hehe.....
Suasana pada saat UAS sedang berlangsung,
kadang membuat puyeng ketika membaca soal ujian yang ada. Tapi terkadang
suasana berubah menjadi “hiruk-pikuk” dengan berbagai tingkah teman-teman. Ketika
dosen pengawas keluar sejenak keluar kelas, ada yang mulai “bergerilya” sambil
membawa kamera atau handphone hanya sekedar untuk menjepret jawaban dari
temannnya. Ada juga yang hanya duduk dibangku sambil asyik membuka lembaran-lembaran
catatan secara diam-diam, atau mulai browsing menggunakan HP.
Selama mengikuti UAS, ada
beberapa kalimat yang diucapkan Dosen pengawas yang kadang membuat mahasiswa
sedikit terhibur atau justru sebaliknya. Ketika dosen mulai melihat tingkah
aneh dan mencurigakan, mereka mulai mengatakan “Gak usah toleh ke belakang,
nanti lehernya sakit lho” atau “Gak usah noleh ke belakang, belum tentu jawaban
teman yang dibelakang itu benar”. Yang ini lain lagi, ketika baru membagikan
soal ujian dan lembaran kertas jawaban, ada teman yang buru-buru menyelipkan
kertas atau buku dibawah lembaran soal. Nah, ternyata Dosen melihat dan mulai
bertanya “Buku itu untuk apa Pak?”, mahasiswa yang dari tadi sudah salah
tingkah hanya menjawab “Untuk alas Bu, biar tulisannya rapi”, walaupun pada
akhirnya Dosen menyuruhnya juga untuk menyingkirkan buku teresebut, Haha..... :)
Namun, ada juga Dosen pengawas
yang tidak mau repot atau mungkin sengaja membiarkan mahasiswa untuk menjawab
soal-soal yang diberikan, asalkan jangan berisik atau mengganggu teman yang
lain. Kalau seperti ini, teman-teman dengan leluasa menggunakan segala
“Sumberdaya” yang ada, mulai dari HP, buku, catatan-catatan kecil, jepret
jawaban temannya, dan upaya lainnya, apalagi kalau sifatnya “Open Book” :)
Ada satu hal yang membuat saya
tertawa ketika ujian salah satu mata kuliah. Kalau terkait mata kuliah ini,
seharusnya teman-teman yang berprofesi sebagai “supir” atau yang sudah biasa
“bermain-main” dengan mesin atau motor pasti tidak akan mengalami kesulitan.
Tapi ternyata sama aja, justru ada teman yang katanya sudah menjadi supir mobil
selama 15 tahun, namun masih harus bertanya ke teman lain yang notabene baru
tahu seperti apa seluk beluk mesin ketika berada di STPP Malang. Aneh tapi
memang itulah kenyataannya. J
Jika sebagian besar teman-teman
dikelas ketika UAS selalu menggunakan segala “sumberdaya” yang ada, ternyata
masih ada juga teman yang sama sekali tidak berniat untuk memakai segala macam
cara seperti halnya teman-teman lainnya. Patut saya acungi jempol untuk mereka
yang memang harus menjawab semua soal-soal UAS hanya dengan kemampuan berpikir
dan hasil belajar sendiri. Tapi yang anehnya, teman-teman lain yang kebetulan
mengalami kesulitan akan menjadi sungkan atau bahkan enggan untuk bertanya
kepada “mereka”. Ada apa ya?? J
Dari pengalaman-pengalaman
mengikuti UAS mulai dari masih semester I hingga saat ini sudah semester V,
teman-teman kelas B Jurusan Pertanian selalu menunjukkan semangat. Karena semua
memiliki satu tujuan yang sama, yaitu pada tahun 2016 harus LULUS dan bisa
menyandang gelar “ALUMNI STPP Malang. Insya Allah.